Pemulung Diajarkan Cara Mencoblos

Relawan Demokrasi KIP Banda Aceh membagikan alat peraga tata cara pencoblosan kepada pemulung di TPA Gampong Jawa Banda Aceh, Sabtu, 22 Maret 2014.
Relawan Demokrasi KIP Banda Aceh membagikan alat peraga tata cara pencoblosan kepada pemulung di TPA Gampong Jawa Banda Aceh, Sabtu, 22 Maret 2014.
Relawan Demokrasi KIP Banda Aceh membagikan alat peraga tata cara pencoblosan kepada pemulung di TPA Gampong Jawa Banda Aceh, Sabtu, 22 Maret 2014.

BANDA ACEH-Relawan Demokrasi, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh mempraktikan tata cara pencoblosan dalam Pemilu  legeslatif 9 April, kepada puluhan pemulung di Tempat Pembuangan Akhir sampah,  (TPA),  Gampong Jawa Banda Aceh, Sabtu 22 Maret 2014.

Para relawan meminta waktu puluhan pemulung yang sedang berkerja memisahkan sampah-sampah, diantara ratusan ton sampah yang tertumpuk di areal tempat pembuangan sampah di Kota Banda Aceh ini. Para pemulung dengan senang hati mengikuti kegiatan sosialisasi ini.

“Mereka menyambut baik apa yang kita lakukan hari ini, karena sebelumnya para pemulung ini mengaku bingung bagaimana akan menggunakan hak suara mereka di Pemilu legislatif mendatang,” kata Zulkarnaini Mukhtar, salah seorang anggota Relawan Demokrasi, KIP Banda Aceh.

Menurut Zulkarnaini, selain memberikan sosialisasi tata cara menggunakan hak pilih kepada pemulung, relawan demokrasi KIP Banda Aceh juga telah menggelar kegiatan sosialisasi serupa kepada kaum marjinal lainnya, seperti tukang becak, pedagang pasar dan nelayan.

“Ini untuk menekan angka Golput bagi pemilih di Banda Aceh. Sebab pada Pemilukada lalu, angka golput di Banda Aceh mencapai 45 persen,” katanya.

Kegiatan ini telah dilangsungkan sejak Februari, dimana relawan demokrasi bentukan KIP Banda Aceh ini menyasar kelompok-kelompok masyarakat kecil dan komunitas-komunitas hobbies di Banda Aceh. Setiap akhir pekan, para relawan demokrasi ini bertugas mensosialisasikan tata cara pencoblosan bagi para pemilih agar tidak bingung menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 9 April mendatang.

“Banyak masyarakat yang tidak mengerti benar tata cara mencoblos, apalagi ada sejumlah kertas suara yang harus dicoblos. Karena itu kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat menekan angka golput,” ujar Zulkarnaini Mukhtar. (RM)